Pentingnya Skrining Kanker Payudara bagi Sahabat Guru Hebat

Share this article

Tahukah Sahabat Guru Hebat,

1 dari 8 perempuan berisiko terkena kanker payudara?

Meski angkanya terdengar mengkhawatirkan, kabar baiknya adalah deteksi dini dapat menyelamatkan banyak nyawa. Sayangnya, di Indonesia sekitar 70% kasus ditemukan saat sudah memasuki stadium lanjut, ketika penanganannya jauh lebih kompleks dan tingkat keberhasilannya menurun.

Bulan Kesadaran Kanker Payudara yang diperingati setiap Oktober menjadi momen penting bagi kita untuk kembali mengingat satu hal sederhana yang sering kita abaikan. Bahwa tubuh kita adalah amanah yang juga perlu dijaga.

Sebagai guru, kita terbiasa memberi perhatian penuh pada murid, keluarga, dan lingkungan. Namun, berapa sering kita menunda memeriksakan diri dengan alasan “nanti saja” atau “saya baik-baik saja”? Mari kita ubah cara pandang itu pelan-pelan, Sahabat Guru Hebat.

Mengapa Skrining Perlu dan Tidak Perlu Ditakuti?

Banyak perempuan menunda pemeriksaan karena takut. Takut sakit, takut dengan hasil, atau takut dianggap berlebihan. Padahal, skrining bukan mencari penyakit, melainkan upaya sayang pada diri agar kita tahu kondisi tubuh sejak awal.

Ketika kanker payudara ditemukan pada stadium awal, peluang kesembuhannya dapat mencapai hampir 100%.  Jadi, skrining bukan sesuatu yang menakutkan, justru sebuah bentuk keberanian dan cinta pada diri sendiri.

Kenali Cara Deteksi Dini: SADARI & SADANIS

✅ SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

Bisa dilakukan di rumah, hanya memerlukan waktu 5–10 menit setiap bulan.

Kapan?

Hari ke-7 hingga ke-10 setelah hari pertama haid.

Caranya singkat:

1. Berdiri di depan cermin, amati bentuk dan kulit payudara.

2. Angkat kedua tangan — lihat jika ada perubahan atau asimetri.

3. Raba dengan tiga jari secara melingkar, dari luar ke arah puting.

4. Periksa juga area ketiak.

Jika menemukan benjolan, nyeri, perubahan kulit, atau cairan dari puting — jangan panik, tapi segera konsultasikan.

🩺 SADANIS (Pemeriksaan Klinis oleh Tenaga Medis)

Disarankan 1–2 kali setahun. Pemeriksaan dapat berupa:

USG Payudara: dianjurkan untuk perempuan usia 35–39 tahun

Mammografi: dianjurkan untuk usia 40 tahun ke atas.

Gaya Hidup yang Membantu Menurunkan Risiko

  • Jaga berat badan ideal
  • Rutin berolahraga minimal 30 menit/hari
  • Kurangi makanan tinggi lemak jenuh dan gula berlebih
  • Istirahat cukup & kelola stres
  • Batasi alkohol dan rokok
  • Menyusui (bagi yang menjalani masa laktasi) memiliki manfaat protektif

Perubahan kecil, bila konsisten, dapat menjadi perlindungan besar bagi tubuh kita.

Kolaborasi Kebaikan: Satkaara × SELANGKAH

Sebagai bagian dari komitmen edukasi kesehatan perempuan, Satkaara Communications melalui Satkaara Berbagi bekerja sama dengan SELANGKAH (Semangat Lawan Kanker) by Siloam Hospitals menghadirkan akses skrining kanker payudara gratis bagi perempuan Indonesia, khususnya para guru yang ada di KGSB ini dan keluarga.

Harapannya sederhana. Agar semakin banyak Sahabat Guru Hebat yang berani memulai langkah kecil, melakukan skrining tanpa takut.

Sahabat Guru Hebat, ini saatnya sayangi dirimu.

Kita adalah teladan bagi murid dan keluarga. Menjaga tubuh berarti menjaga amanah, menjaga masa depan, dan menjaga mereka yang kita cintai.

Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2023 Copyrights  kgsb.org