Smartphone di Tangan Guru: Video Inspiratif dari Ruang Belajar

Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) kembali menggelar webinar inspiratif bertajuk “Membuat Video Pembelajaran Inspiratif dengan Smartphone” pada Sabtu, 3 Mei 2025. Kegiatan berlangsung serentak di tiga zona waktu: pukul 09.00–12.00 WIB, 10.00–13.00 WITA, dan 11.00–14.00 WIT, serta diikuti oleh 167 anggota KGSB dan 4 peserta umum non-anggota.

Koordinator Program & Pelatihan KGSB,  Riki M Iskandar mengungkapkan, tema tersebut sangat relevan dengan kebutuhan guru masa kini. “Video pembelajaran telah menjadi sarana populer dalam kegiatan belajar mengajar, bukan hanya sebagai penyampai ilmu, tapi juga fasilitator untuk menyampaikan materi faktual secara kreatif dan inspiratif,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa cukup dengan alat sederhana seperti smartphone, guru dapat menghasilkan konten pembelajaran yang menarik. Lebih dari itu, pelatihan ini diharapkan menjadi ruang kolaborasi dan tempat berbagi inspirasi antarguru, serta mendorong anggota KGSB untuk menjadi bagian dari gerakan positif di media sosial.

Webinar ini menghadirkan Frets Ferdinand, seorang jurnalis video berpengalaman dan pendiri Berisik Project. Frets telah berkarya sejak 2005 di program kreatif dan dokumenter Liputan 6 SCTV, serta telah meraih berbagai penghargaan seperti KPI Award dan Adinegoro Journalism Award. Selain sebagai praktisi, Frets juga dikenal sebagai pelatih literasi digital di berbagai pelatihan nasional dan internasional, termasuk untuk Kedutaan Besar AS di Indonesia dan Timor Leste.

Berisik merupakan akronim dari Berbagi Ilmu Itu Asyik—sebuah gerakan edukasi literasi digital yang mendorong produksi konten positif. “Smartphone itu alat yang sangat powerful. Semua orang bisa jadi videografer dan punya kesempatan memenuhi media sosial dengan hal-hal positif,” katanya.

Frets memandu peserta memahami teknik dasar pembuatan video pembelajaran, mulai dari:

  • Teknik cut to cut: menyusun potongan gambar menjadi cerita utuh,
  • Komposisi visual dan rule of third: membantu penataan obyek dalam frame,
  • Variasi ukuran shot: untuk menghindari tampilan monoton,
  • Head room, looking room, walking room: menciptakan ruang yang nyaman dalam frame,
  • Sudut pengambilan gambar (eye level, low angle, high angle): menambah rasa dan pesan emosional,
  • Pergerakan kamera (track in, track out): memberikan efek sinematik,
  • Hingga tips menjaga kestabilan kamera meski tanpa tripod.

Dengan gaya komunikasinya yang sederhana dan aplikatif, Frets membuktikan bahwa siapa pun dapat mulai memproduksi video edukatif dengan alat yang dimiliki.

“Tujuan pembuat video bukan hanya supaya keren, tapi juga agar bisa dipahami dan bermanfaat. Kalau audiens tidak mengerti video kita, berarti pesan belum tersampaikan,” pesannya.

Melalui pelatihan ini, KGSB tidak hanya mendorong peningkatan kapasitas guru, tetapi juga menciptakan ekosistem media sosial yang lebih sehat dan edukatif. Semangat untuk berbagi dan berinovasi terus digaungkan dalam setiap kegiatan, sesuai dengan semangat komunitas: Satkaara, Bergerak Bersama, Berbagi Bermakna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Recent Posts

Category

© 2023 Copyrights  kgsb.org