
Jakarta, 23 Juni 2025 — Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah-sekolah mulai Juli 2025, bertepatan dengan tahun ajaran baru. Program ini merupakan salah satu dari tiga prioritas utama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, bersama dengan penanggulangan tuberkulosis dan peningkatan kelas rumah sakit dari D ke C.
Program CKG akan menyasar anak-anak usia sekolah 7–17 tahun dan dilaksanakan langsung di sekolah, menjadikannya langkah strategis untuk menjangkau populasi besar secara sistematis. Sebelumnya, sejak 10 Februari 2025, CKG telah dilaksanakan untuk anak usia 0–6 tahun dan masyarakat usia 18 tahun ke atas, termasuk lansia.
Skema Pemeriksaan Disesuaikan Jenjang Pendidikan

Pemeriksaan darah khusus akan dilakukan untuk remaja putri di tingkat SMP dan SMA, serta remaja putra di SMA. Kemenkes juga telah melakukan simulasi CKG di beberapa sekolah, seperti Penabur dan Assidiqiyah, pada Bulan Maret–April lalu. Hasilnya menunjukkan berbagai masalah kesehatan pada siswa, mulai dari gangguan penglihatan, karies gigi, hingga risiko diabetes karena riwayat keluarga.
Tahapan Teknis Pelaksanaan
Persiapan teknis dimulai tujuh hari sebelum pelaksanaan, termasuk penyebaran kuesioner kepada orang tua. Dua hari menjelang hari H, tenaga kesehatan akan memeriksa kesiapan alat dan bahan medis.
Kegiatan ini akan melibatkan tenaga pendidik, seperti guru UKS dan PJOK, dalam proses pengukuran fisik dan kebugaran. Pemeriksaan dilakukan di dua ruang terpisah, dengan ruangan khusus minimal 6 meter untuk pemeriksaan mata.
Revitalisasi UKS
Menkes Budi menekankan bahwa CKG bukan sekadar program skrining tahunan, tetapi upaya jangka panjang membangun budaya hidup sehat sejak dini. Ia juga mendorong revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai garda terdepan layanan kesehatan di sekolah.
“Kalau kita bisa revitalisasi UKS, itu akan sangat bagus. Tapi ini tentu butuh dukungan Mendikdasmen dan juga pemerintah daerah,” ujar Menkes Budi.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, menyambut baik inisiatif ini. Ia bahkan mengusulkan agar pelaksanaan CKG meniru skema tes Covid-19, yakni dilakukan di lokasi terdekat dari tempat tinggal siswa dengan bantuan mahasiswa kedokteran.
Data dan Hasil Awal CKG
Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas, dr. Maria Endang Sumiwi, menyebut bahwa hingga kini, CKG telah menjangkau 8 juta peserta, dengan 7,5 juta di antaranya telah diperiksa. Dalam pelaksanaan sebelumnya, tercatat hingga 97 ribu pemeriksaan per hari, meskipun sempat menurun saat libur nasional.