Saat Guru Menjadi “Rumah”

Refleksi Hari Anak Nasional

Setiap tanggal 23 Juli –hari ini, kita memperingati Hari Anak Nasional. Di banyak sekolah, Hari Anak Nasional dirayakan dengan karnaval, lomba-lomba, atau pementasan seni anak. Suasana meriah, warna-warni, dan penuh tawa.

Namun di balik keriuhan itu, barangkali ada satu pertanyaan yang perlu Sahabat Guru Hebat tanyakan secara jujur kepada diri sendiri sebagai guru: “Apakah aku sudah cukup hadir sebagai pengasuh bagi anak-anak muridku?

Guru Lebih dari Sekadar Mengajar

Betul, di ruang kelas, guru adalah pendidik. Tapi lebih dari itu, guru adalah salah satu figur pengasuh terpenting dalam hidup seorang anak—terutama bagi mereka yang tak menemukan kehangatan dan pendampingan yang cukup di rumah.

Bukan rahasia lagi bahwa sebagian besar anak datang ke sekolah bukan hanya untuk belajar, tapi juga untuk dirawat secara batin. Menurut laporan UNICEF Indonesia (2021), sekitar 1 dari 3 anak usia sekolah mengalami tekanan psikologis yang tidak tertangani secara memadai. Sementara survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2022 menunjukkan bahwa 70,9% anak merasa guru mereka lebih fokus pada nilai akademik ketimbang pada perasaan dan kondisi emosional mereka.

Ini berarti, ada banyak anak yang duduk di bangku kelas kita dalam keadaan “tidak baik-baik saja”. Mungkin  mereka tetap diam, tetap mengikuti pelajaran, tetap mengumpulkan tugas, namun bisa jadi  sambil menyembunyikan tangis yang belum selesai.

Mendidik Jiwa, Bukan Hanya Pikiran

Sahabat Guru Hebat, tugas kita sebagai guru bukan sebatas hanya menyalurkan ilmu. Di sisi lain, kita juga dituntut untuk menjadi dewasa secara emosional agar bisa hadir secara utuh bagi anak-anak.
Figur pengasuh tidak berarti memanjakan atau membenarkan kesalahan.
Ia adalah orang dewasa yang:

  • Menjadi tempat yang aman untuk bertanya dan bercerita.
  • Hadir dengan konsistensi, adil, dan tidak meledak-ledak.
  • Bisa menangkap sinyal-sinyal halus dari anak yang sedang “tidak baik-baik saja”.

🔍 Coba kita bertanya pada diri sendiri:
“Sudahkah aku menyapa anak-anak dengan mata yang benar-benar melihat?”
“Apakah aku tahu siapa yang pagi ini belum sarapan?”
“Apakah aku bisa membedakan murid yang bandel karena butuh perhatian, dengan murid yang benar-benar menolak belajar?”

Membesarkan Anak dengan Rasa Aman

Dalam teori pendidikan terkini, termasuk dalam pendekatan Social-Emotional Learning (SEL), rasa aman emosional adalah fondasi utama bagi anak untuk bisa belajar secara optimal.
Seorang anak yang merasa dicintai, dihargai, dan dimengerti oleh gurunya, akan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dan resiliensi yang lebih kuat dalam menghadapi kesulitan.

📌 Penelitian oleh American Psychological Association (2020) menemukan bahwa dukungan emosional dari guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap performa akademik dan kesehatan mental anak—bahkan lebih kuat daripada status ekonomi.

Artinya, meski kita mengajar di sekolah dengan fasilitas terbatas, selama kita hadir sebagai figur pengasuh yang aman dan hangat, kita tetap mampu membesarkan anak-anak yang tangguh.

Hari Anak adalah Cermin untuk Kita

Hari Anak Nasional bukan hanya perayaan untuk anak-anak, tetapi juga pengingat bagi kita—para dewasa—tentang bagaimana seharusnya Sahabat Guru Hebat hadir bagi mereka.
Sebagai guru, kita adalah bagian dari “rumah kedua” mereka. Dan rumah, sejatinya, adalah tempat yang aman, bukan tempat yang hanya penuh aturan dan target.

Mari rayakan Hari Anak Nasional tahun ini dengan kembali menjadi guru yang tidak hanya mengajar pelajaran, tapi juga menyentuh perasaan.
Guru yang tidak hanya menilai PR, tapi juga membaca raut wajah.
Guru yang tidak hanya mendidik pikiran, tapi juga memeluk jiwa.

Seorang anak mungkin akan melupakan apa yang kita ajarkan, tetapi mereka tidak akan pernah melupakan bagaimana perasaan mereka saat bersama kita.”

Selamat Hari Anak Nasional.
Mari menjadi guru yang lebih pengasih, lebih hadir, dan lebih manusiawi.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Recent Posts

Category

© 2023 Copyrights  kgsb.org